Ini adalah liputan pertama saya tentang orang sakit. Hari Senin (25/1) Om Butet dikabarkan masuk rumah sakit. Saya tidak tahu itu. Baru hari Rabunya (27/1) saya ditugaskan untuk meliput beliau karena beliau dipindahkan dari rumah sakit sebelumnya ke rumah sakit yang lebih lengkap.
Saya ini wartawan hiburan. Meliput hal-hal yang sifatnya menghibur saja. Maklum, halaman saya adalah Show and Selebritis, dan tentu saja segala macam tentang publik figur pasti menjadi bagian saya. Ya, Om Butet tentu saja publik figur, dan dia sedang sakit, dan tentu saja saya harus meliputnya.
Akhirnya saya ke rumah sakit yang dituju dengan berbagai macam perasaan. Nggak tega, tapi ini tuntutan pekerjaan. Maksud saya adalah, kalau pun saya ke rumah sakit, saya hanya ingin melihat keadaan aktor monolog ini. Bukan untuk mengorek berita yang macam-macam. Jadilah saya ketemu Om Butet saat terbaring di UGD sebelum pemasangan ring di pembuluh darah jantungnya. Dia tersenyum sambil melambaikan tangan.
Saya cuma tanya, “Gimana rasanya, Om?”
Dan dia cuma jawab, “Rasanya jamming, bung!” (ini adalah tagline Biennale Jogja X “Jogja Jamming”, kebetulan ia juga direkturnya)
Ya, begitulah Om Butet, selalu bergurau dengan siapa saja dan dalam keadaan apapun. Natural born to be a comedian! Saya pun tidak mengeluarkan buku kecil dan pena yang selalu saya bawa ke mana-mana. Niat saya hanya ingin menjenguk Om Butet, jadi apa saja yang diucapkannya saya catat di kepala.
Saya baru berani mengeluarkan buku kecil dan pena saat wawancara dengan anaknya, Giras. Karena dia ngomong panjang, kalau saya nggak nyatet lupa semua deh! Om Butet akan dipasang cincin di pembuluh darah jantungnya, karena mengalami penyempitan.
Pagi ini saya terima sms lagi: tolong liput Butet pasca operasi.
Yak! Dengan hati tidak tega, tapi mau tidak mau karena ini tuntutan pekerjaan, saya berjuang mencari teman untuk menjenguk eh meliput Om Butet. Duh! Kalau ada yang mau gantiin, saya bersedia. Mending saya liputan artis jaman sekarang yang kalau ditanya jawabannya hampir sama semua itu deh!
Saya ini wartawan hiburan. Meliput hal-hal yang sifatnya menghibur saja. Maklum, halaman saya adalah Show and Selebritis, dan tentu saja segala macam tentang publik figur pasti menjadi bagian saya. Ya, Om Butet tentu saja publik figur, dan dia sedang sakit, dan tentu saja saya harus meliputnya.
Akhirnya saya ke rumah sakit yang dituju dengan berbagai macam perasaan. Nggak tega, tapi ini tuntutan pekerjaan. Maksud saya adalah, kalau pun saya ke rumah sakit, saya hanya ingin melihat keadaan aktor monolog ini. Bukan untuk mengorek berita yang macam-macam. Jadilah saya ketemu Om Butet saat terbaring di UGD sebelum pemasangan ring di pembuluh darah jantungnya. Dia tersenyum sambil melambaikan tangan.
Saya cuma tanya, “Gimana rasanya, Om?”
Dan dia cuma jawab, “Rasanya jamming, bung!” (ini adalah tagline Biennale Jogja X “Jogja Jamming”, kebetulan ia juga direkturnya)
Ya, begitulah Om Butet, selalu bergurau dengan siapa saja dan dalam keadaan apapun. Natural born to be a comedian! Saya pun tidak mengeluarkan buku kecil dan pena yang selalu saya bawa ke mana-mana. Niat saya hanya ingin menjenguk Om Butet, jadi apa saja yang diucapkannya saya catat di kepala.
Saya baru berani mengeluarkan buku kecil dan pena saat wawancara dengan anaknya, Giras. Karena dia ngomong panjang, kalau saya nggak nyatet lupa semua deh! Om Butet akan dipasang cincin di pembuluh darah jantungnya, karena mengalami penyempitan.
Pagi ini saya terima sms lagi: tolong liput Butet pasca operasi.
Yak! Dengan hati tidak tega, tapi mau tidak mau karena ini tuntutan pekerjaan, saya berjuang mencari teman untuk menjenguk eh meliput Om Butet. Duh! Kalau ada yang mau gantiin, saya bersedia. Mending saya liputan artis jaman sekarang yang kalau ditanya jawabannya hampir sama semua itu deh!